Sering Keliru, Ini Dia Perbedaan Misogini Dengan Seksisme

“Perempuan tuh nggak bisa mimpin, kalau mimpin pasti berantakan”

“Ayah yang kerja, ibu dirumah aja ngurusin rumah dan anak”

“Perempuan itu tugasnya melayani pria dan menjaga anak”

“Jadi perempuan tuh harus bisa masak, kalo nggak bisa masak nggak usah jadi perempuan”

Kamu pernah denger kata-kata kaya gitu nggak sih? Pastinya pernah dong ya. Pernyataan seperti itu kerap kita dengar dikehidupan sehari-hari. Dimana banyak pria yang menjatuhkan perempuan. Bahkan tak hanya pria, perempuan pun bisa menjatuhkan perempuan lainnya.

Kalimat-kalimat seperti itu masuk kedalam diskriminasi berbasis gender. Diskriminasi berbasis gender yang paling terkenal yaitu misogini dan seksisme. Kedua istilah tersebut biasanya menggambarkan perilaku yang tidak setara antara laki-laki dan perempuan. Digunakan untuk mengidentifikasi kebijakan atau tindakan yang sengaja dibuat atau dilakukan untuk merendahkan status perempuan.

Secara umum, baik misogini maupun seksisme didasarkan pada persepsi dan perilaku yang menomorduakan perempuan. Namun, ada perbedaan antara misogini dan seksisme yang sering keliru dan penting untuk diketahui. Apa saja kah itu? Yuk cari tau di bawah ini!

Baca jugaHal yang Bisa Kamu Lakukan Saat Masih Single

Kebencian terhadap perempuan


Menurut Filsuf Feminisme Kate Manne dalam sebuah wawancaranya bersama Vox.com, misogini merujuk pada sebuah lingkungan atau sistem sosial di mana perempuan menghadapi perlakuan koersif, tak bersahabat, dan yang berbau kebencian, hanya karena mereka adalah perempuan di dunia para laki-laki yang maskulin. Misogini disebut juga sebagai sistem patriarki yang historis.

Yang perlu diingat dari misogini adalah target perlakuan tidak mengenakan itu hanyalah perempuan-perempuan yang dinilai tidak bersikap sesuai “kodrat” nya sebagai perempuan. Sedangkan perempuan yang berperilaku sesuai kodratnya tidak merasakan perlakuan tersebut. Misogini terjadi karena tindakan koersif dari laki-laki terhadap perempuan. Selain itu, untuk mengekang perempuan agar tidak memberontak dari sistem patriarki ini.

Lalu bagaimana bentuk misogini yang sering terjadi? Itu bisa berupa lelucon pornografi, komentar yang menyiggung kondisi fisik, mengomentari aktivitas perempuan yang dianggap tidak ideal, kekerasan terhadap perempuan, menjadikan perempuan seperti objek candaan khususnya yang mengarah pada konteks seksual, dan ajaran kepada perempuan untuk tidak menyukai bagian tubuhnya sendiri.

Baca jugaCara Sederhana Membahagiakan Diri Sendiri

Sehingga perempuan selalu dibayangi oleh standar palsu tentang bagaimana mereka harus berperilaku dan bagaimana mereka harus terlihat. Itu semua terlahir dari sudut pandang laki-laki yang ingin tetap menjadi sosok dominan dalam masyarakat dan keluarga.

Perempuan dianggap inferior

Kalau misogini jelas-jelas memperlihatkan tindakan represif dan koersif terhadap perempuan, seksisme merupakan ideologi yang mendukung relasi sosial yang patriarki. Titik berat seksisme ada pada pemikiran yang mempercayai bahwa laki-laki itu superior dan perempuan itu inferior.

Bisa dibilang seksisme digunakan untuk memvalidasi perlakuan misogini. Pasalnya alasan seksisme digunakan sebagai alasan untuk melakukan tindakan menyakiti perempuan.

Contoh-contoh seksisme yang sering terjadi adalah perempuan diminta untuk membuat kopi oleh rekan kerja laki-laki dan perempuan yang dianggap sebagai perawan tua jika diumur 25 tahun ke atas belum menikah dan diberi label “tidak laku”.

Contoh lainnya yaitu ketika laki-laki menggangap bahwa perempuan tidak boleh menggunakan pakaian terbuka dengan alasan tubuh mereka adalah milik suaminya, itu juga termasuk kedalam seksisme.

Baca jugaPerhatikan 4 Tanda Permasalahan Kulit Akibat Stres

Jadi itu dia perbedaan misogini dengan seksisme. Jika disimpulkan bahwa misogini adalah bentuk diskriminasi terhadap perempuan yang melibatkan kebencian sedangkan seksisme adalah diskriminasi terhadap perempuan berdasarkan pemikiran dan kepercayaan bahwa laki-laki itu lebih superior. Sudah bisa dipastikan kalau seorang misogini sudah pasti seksisme, sedangkan seksisme belum tentu misogini. Gimana, sekarang kamu sudah tau perbedaannya kan?


Penulis : Talitha Putik Arawanda

Foto : Freepik.com

0 comments