Moisturizer adalah salah satu produk skincare
yang tak boleh di lewatkan, karena moisturizer
masuk ke dalam basic skincare. Oleh karenanya
dalam memilih moisturizer, tidak
hanya kulit kita saja yang harus diperhatikan, tetapi juga jenis moisturizer itu sendiri. Berikut 3 tipe moisturizer yang wajib kamu ketahui!
1. Emmolient
Emmolient bekerja
dengan cara mengisi bagian sel kulit yang kosong. Makanya emmolient lebih efektif untuk melembapkan dan menghaluskan kulit
yang pecah-pecah atau mengelupas. Sehingga cocok digunakan untuk kamu pemilik
kulit kering atau flaky. Bahan dasar emmolient biasanya terbuat dari oil, seperti plant base oil, shea butter, jojoba oil, sunflower seed oil, lanolin,
cocoa butter, petrolatum, dan
ceramide.
Baca juga : Review Viva Waterdrop Sleeping Mask
Tekstur emmolient yang padat dan oil-based membuat tipe moisturizer ini cocok digunakan di udara
dingin. Selain itu emmoilient memiliki
efek soothing yang cocok dipakai
untuk kamu yang sedang mengalami kulit iritasi, pecah-pecah, dan eksim.
2. Humectant
Pelembab dengan tipe Humectant bekerja dengan cara menarik
dan mengikat air ke sel-sel kulit agar tetap terhidrasi. Jenis pelembab ini
cocok untuk kamu yang memiliki kulit berminyak, berjerawat, kombinasi, dan juga
sensitif. Karena kandungannya berbahan dasar air, maka tekstur dari pelembab
ini lebih ringan dan tidak meninggalkan kesan berminyak di kulit. Selain itu, Humectant bekerja sangat baik pada siang
hari bahkan sebagai booster atau
serum pelembab.
Humectant
sendiri terbagi menjadi dua tipe, natural dan sintetis. Untuk Humectant naturan seperti hyaluronic acid, aloe vera, seaweed, alpha
hydroxy acid, dan glycerin. Sedangkan
tipe hukmektan sintetis antara lain glycerin
( glycerin bisa di produksi secara
natural dan sintetis), sorbitol, butylene
glycol, AHA, dan sodium PCA. So,
sekarang kalau kamu menemukan kata “water-based
moisturizer” itu tandanya pelembab tersebut tipe Humectant.
3. Occlusive
Jika emmolient bekerja dengan cara mengisi celah-celah pada sel kulit dan membuatnya menjadi lembap sekaligus lembut, occlusive bekerja untuk mengunci kelembapan pada kulit. Tingkat efektivitas occlusive dalam mencegah penguapan moisture bisa mencapai 98% lho! Bahan dasar dari pelembab ini adalah petroleum jelly, dimethicone, beeswax, silicone, paraffin, dan zinc oxide.
Baca Juga : Review SOME BY MI AHA-BHA-PHA 30 Days Miracle Cream
Moisturizer jenis ini memiliki tekstur yang padat, sehingga akan terasa berat,
berminyak, dan juga lengket. Makanya penggunaan jenis ini tidak
direkomendasikan untuk penggunaan sehari-hari, terutama untuk kulit wajah
karena dapat menyumbat pori-pori wajah dan menyebabkan timbulnya jerawat. Namun
point plus-nya occlusive ini memiliki perlindungan yang tinggi sehingga ampuh
untuk mengatasi beberapa masalah kulit seperti alergi dan kulit kering hingga
mengelupas.
Ketiga tipe moisturizer tersebut memiliki kelebihan
dan kekurangannya masing-masing. Terkadang dalam produk skincare terdapat dua tipe moisturizer
dalam satu produk. Walaupun jenis moisturizer dibagi menjadi tiga, namun
masing-masing ingredients ini juga
saling melengkapi. Lalu bagaimana cara mengetahui produk tersebuk ammolient, humectant, atau occlusive?
Kamu bisa melihat dari kandungan mana yang paling mendominasi di daftar ingredients, lalu simpulkan kira-kira moisturizer tersebut masuk ke kategori
apa.
Penulis : Talitha Putik Arawanda
Foto : freepik.com
0 comments